Bagi banyak pendaki pemula, sepatu sering dianggap hanya sekadar alas kaki. Padahal, kenyamanan dan keamanan saat mendaki sangat dipengaruhi oleh kualitas sepatu yang digunakan. Salah pilih sepatu bisa membuat perjalanan terasa menyiksa: kaki lecet, mudah tergelincir, bahkan berisiko cedera.
Sepatu gunung dirancang khusus untuk menghadapi medan berat. Mulai dari jalur berbatu, tanah licin, hingga akar pohon yang menonjol, semuanya membutuhkan alas kaki dengan daya cengkeram (grip) anti slip dan perlindungan ekstra.

Kenapa Sepatu Gunung Penting untuk Pendakian Pemula?
Sepatu gunung bukan sekadar pelengkap gaya, tetapi bagian dari perlengkapan inti dalam pendakian. Berikut alasannya:
- Melindungi kaki dari benturan batu, akar, atau benda tajam di jalur.
- Mencegah tergelincir dengan sol yang memiliki grip anti slip lebih kuat dibanding sepatu biasa.
- Memberikan stabilitas pada pergelangan kaki, terutama saat membawa beban berat.
Kesalahan umum pendaki pemula adalah menggunakan sepatu olahraga biasa atau sneaker. Meski ringan, sepatu tersebut tidak dirancang untuk jalur gunung sehingga cepat rusak dan berisiko membahayakan keselamatan.
5 Tips Memilih Sepatu Gunung Pertama untuk Pendaki Pemula
Saat akan membeli sepatu gunung pertama, jangan hanya tergiur harga murah atau warna yang menarik. Utamakan fungsi, kenyamanan, dan ketahanan bahan terutama bila kamu sering mendaki di gunung tropis seperti Gunung Gede.
Lihat: 10 Rekomendasi Sepatu Gunung Murah Terbaik (di Bawah 500 Ribu) untuk referensi produk.
1. Pilih Ukuran yang Pas (Roomy, Bukan Kesempitan)
Ukuran sepatu adalah hal paling mendasar. Jangan terlalu sempit karena bisa membuat kaki lecet dan melepuh. Jangan juga terlalu longgar karena kaki bisa bergeser di dalam sepatu. Sisakan ruang sekitar 1 cm di bagian depan untuk mengantisipasi bengkak setelah berjalan jauh. Saat mencoba sepatu, gunakan kaus kaki hiking agar ukurannya lebih akurat.
2. Perhatikan Jenis Sol & Grip Anti Slip
Sol adalah bagian paling vital dari sepatu gunung. Pilih sol karet dengan pola gerigi dalam agar daya cengkeram lebih kuat, terutama di jalur licin atau berbatu. Hindari sol yang datar atau tipis karena mudah terpeleset. Beberapa merek menggunakan teknologi khusus seperti Vibram untuk grip maksimal.
3. Sesuaikan dengan Jenis Jalur: High Cut vs Low Cut
Gunung di Indonesia punya karakter jalur berbeda-beda. Untuk jalur seperti Gunung Gede, Pangrango, atau gunung dengan kontur campuran, sepatu mid-cut (menutup mata kaki) sudah cukup. Jika jalurnya lebih terjal dan berbatu, high-cut lebih disarankan karena memberikan perlindungan tambahan pada pergelangan kaki. Untuk trekking ringan atau jalur pendek, low-cut bisa jadi pilihan paling ringan dan fleksibel.
4. Pilih Bahan Tahan Cuaca: Waterproof vs Breathable
Bahan sepatu sangat menentukan kenyamanan. Sepatu waterproof melindungi kaki dari hujan dan genangan air, ideal untuk jalur basah. Namun, material ini cenderung kurang sejuk di cuaca panas. Sebaliknya, bahan mesh (berpori) lebih adem dan cepat kering, tetapi mudah tembus air. Untuk sepatu pertama, pilih kompromi: tahan air ringan (water-resistant) dengan sirkulasi cukup baik.
5. Utamakan Kenyamanan, Bukan Sekadar Gaya
Sepatu dengan warna menarik memang menggoda, tetapi kenyamanan tetap nomor satu. Pastikan sepatu terasa nyaman dipakai berjalan jauh, tidak menekan jari, dan tidak membuat pergelangan sakit. Ingat, sepatu gunung pemula adalah investasi jangka panjang, bukan sekadar aksesoris.
Berapa Harga Sepatu Gunung untuk Pemula?
Kisaran harga sepatu gunung pemula umumnya berada di rentang Rp 250.000 – Rp 1.000.000, tergantung fitur (waterproof, sol premium, bahan), brand, dan kenyamanan. Jika baru mulai, kamu bisa mempertimbangkan sepatu gunung lokal yang kualitasnya sudah bagus dengan harga bersahabat.
Lihat juga: 10 Sepatu Gunung Lokal Terbaik 2025 untuk Pendaki Pemula (di Bawah 1 Juta) untuk referensi produk dan kisaran harga.
Tips Tambahan untuk Pemula
Selain lima poin utama di atas, beberapa tips ini bisa membantumu lebih bijak memilih sepatu pertama:
- Gunakan kaus kaki tebal khusus pendakian untuk mengurangi risiko lecet.
- Cobalah sepatu sambil membawa beban (misalnya carrier) agar terasa lebih realistis.
- Jika masih ragu untuk membeli, pertimbangkan menyewa perlengkapan di basecamp sebagai percobaan.
- Rawat sepatu: keringkan setelah digunakan, bersihkan dari lumpur, dan simpan di tempat kering agar awet.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Pendaki Pemula
Pemula sering melakukan beberapa kesalahan saat memilih sepatu pertama:
- Membeli hanya karena harga murah, bukan karena kualitas.
- Memilih ukuran terlalu pas tanpa ruang untuk kaus kaki tebal.
- Mengabaikan grip sol dan memilih sepatu mirip sneaker.
- Lebih mementingkan tampilan ketimbang kenyamanan.
Hindari kesalahan-kesalahan di atas dengan memilih produk berkualitas dan memiliki ulasan positif.
Penutup
Sepatu gunung pertama adalah perlengkapan penting yang akan menemanimu di banyak jalur pendakian. Pilihlah dengan bijak: ukuran yang pas, sol dengan grip kuat, bahan tahan cuaca, serta kenyamanan yang sesuai kebutuhan. Jangan tergoda hanya oleh harga murah atau warna yang keren, karena kenyamanan kaki jauh lebih berharga.
Bagi pendaki pemula, investasi pada sepatu yang tepat akan membuat pendakian lebih aman, menyenangkan, dan bebas cedera. Ingat, langkah pertama menuju puncak dimulai dari sepatu yang benar. Baca juga Checklist Peralatan Mendaki Gunung untuk Pemula untuk rekomendasi perlengkapan pendaki pemula.