Bagi banyak pendaki perempuan, menstruasi sering dianggap waktu “terlarang” untuk naik gunung. Padahal, dengan persiapan yang tepat, mendaki saat haid bisa tetap aman dan nyaman tanpa mengabaikan kebersihan maupun etika lingkungan.
Artikel ini membahas panduan lengkap agar kamu bisa memahami kebutuhan tubuh, menjaga kebersihan, serta meminimalkan risiko di lapangan.

Kenali Kondisi Tubuhmu
Setiap perempuan punya reaksi berbeda terhadap menstruasi. Ada yang tetap bugar, ada juga yang merasa cepat lelah.
Sebelum memutuskan berangkat:
- Perhatikan gejala umum: kram, pusing, anemia, atau mood swing.
- Hindari memaksakan diri di hari pertama jika nyeri masih berat.
- Catat siklus menstruasimu agar tahu perkiraan waktu datang bulan sebelum merencanakan pendakian.
Tip: Kalau jadwal pendakian berdekatan dengan masa haid, siapkan rencana fleksibel misalnya memilih jalur lebih pendek atau opsi camping di ketinggian lebih rendah.
Hari pertama haid sering jadi momen paling berat bagi banyak perempuan dan membuat dilema ketika waktunya bertepatan dengan hari pendakian. Jika itu terjadi padamu, simak ulasannya pada artikel Bolehkah Naik Gunung Saat Hari Pertama Haid?
Persiapan Sebelum Berangkat
- Konsultasi cepat: bila punya riwayat anemia atau kram berat, tanya dokter soal obat aman untuk dibawa.
- Latihan ringan: lakukan cardio 2 minggu sebelum mendaki agar daya tahan meningkat.
- Perhatikan cuaca: suhu dingin bisa memperburuk nyeri; pastikan membawa lapisan pakaian hangat.
- Briefing tim: beri tahu minimal satu teman tepercaya agar kamu tidak sendirian menghadapi situasi darurat.
Perlengkapan Wajib Pendaki Saat Haid
Berikut daftar perlengkapan penting yang wajib kamu bawa:
| Kategori | Perlengkapan | Fungsi / Catatan |
|---|---|---|
| Kebersihan pribadi | Pembalut, tampon, atau menstrual cup (bawa cadangan) | Sesuaikan dengan kenyamanan. Cup lebih ramah lingkungan, tapi butuh kebiasaan. |
| Limbah pribadi | Kantong kedap / ziplock dua lapis | Untuk menyimpan limbah pembalut, tisu, dan kemasan bekas. Jangan dikubur di tanah. |
| Pembersih diri | Tisu kering & basah, hand sanitizer, sabun biodegradable | Gunakan secukupnya dan bawa turun semua limbah. |
| Pakaian | Celana dalam quick-dry, legging cadangan, pembungkus ponco | Ganti segera jika lembap untuk mencegah iritasi. |
| Obat & nutrisi | Obat pereda nyeri, minuman elektrolit, camilan energi | Untuk mencegah kelelahan dan menjaga stabilitas tubuh. |
Tips Menjaga Kebersihan di Gunung
Menjaga kebersihan saat haid adalah tantangan utama, apalagi di tengah medan terbatas.
- Pilih spot aman dan tertutup untuk mengganti pembalut atau membersihkan diri.
- Gunakan air secukupnya atau wet wipes tanpa parfum.
- Simpan semua limbah pribadi dalam kantong kedap, jangan dikubur atau dibuang ke sungai.
- Cuci tangan dengan sabun biodegradable atau hand sanitizer setelah mengganti alat.
Leave No Trace tetap berlaku bahkan untuk limbah menstruasi.
Saat di Jalur Pendakian
- Atur ritme jalan: lebih baik lambat tapi stabil.
- Minum secara teratur: tubuh cenderung dehidrasi tanpa terasa di udara dingin.
- Istirahat berkualitas: tidur minimal 6 jam di camp untuk pemulihan hormon.
- Red flag: kalau nyeri perut, pusing berat, atau perdarahan tidak normal hentikan perjalanan dan segera turun.
Etika Sosial dan Sensitivitas
Meski sudah makin terbuka, topik menstruasi di gunung masih dianggap tabu oleh sebagian orang.
Jadi:
- Hindari membicarakannya secara terbuka di pos pendakian atau depan petugas laki-laki.
- Gunakan kode pribadi dengan tim (misalnya “butuh istirahat tambahan”).
- Hormati aturan adat di kawasan tertentu seperti Gunung Gede Pangrango yang menyarankan menunda pendakian saat haid demi menghormati kepercayaan lokal.
Tips Mental & Kenyamanan
Selain fisik, kenyamanan mental juga penting:
- Jangan merasa “lemah” hanya karena haid dengarkan tubuhmu tanpa rasa bersalah.
- Bawa aromaterapi kecil atau minyak kayu putih untuk meredakan stres dan mual.
- Gunakan pakaian dalam breathable dan pakaian longgar agar tidak iritasi.
- Ingat, gunung tidak akan ke mana-mana; kamu boleh beristirahat jika butuh.
Kesimpulan
Menstruasi bukan halangan untuk menikmati alam. Dengan persiapan matang, manajemen kebersihan yang baik, dan sikap saling mendukung antarpendaki, perempuan bisa mendaki dengan aman dan percaya diri.
Yang penting bukan sekadar mencapai puncak, tetapi bagaimana kamu menjaga tubuh, lingkungan, dan sesama di sepanjang perjalanan. Baca juga Mitos vs Fakta: Bolehkah Mendaki Gunung Saat Haid?