Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung paling ikonik di Jawa Barat. Terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), gunung kembar ini dikenal karena keindahan padang edelweis Surya Kencana, kawah aktif Puncak Gede, hingga lembah Mandalawangi yang tenang di Puncak Pangrango.
Menariknya, pendakian ke Gede dan Pangrango sangat teratur. Jalurnya sudah digambarkan jelas dalam peta resmi TNGGP, lengkap dengan pos, shelter, dan titik penting. Dengan memahami peta ini, pendaki bisa merencanakan perjalanan dengan lebih aman: menghitung waktu tempuh, mengenali jalur, dan memilih rute yang paling sesuai dengan kondisi fisik.

Jalur Resmi TNGGP
Hanya ada tiga jalur resmi yang diizinkan oleh TNGGP untuk mencapai Gunung Gede maupun Pangrango:
- Jalur Cibodas (Cianjur)
- Jalur Gunung Putri (Cianjur)
- Jalur Selabintana (Sukabumi)
⚠️ Catatan Penting:
Di luar tiga jalur ini, semua jalur lain adalah ilegal berdasarkan aturan resmi TNGGP. Pendaki yang melewati jalur ilegal akan:
- Berstatus pendaki ilegal di luar pengawasan TNGGP.
- Tidak tercatat resmi sehingga sulit ditolong bila terjadi insiden.
- Bisa dikenakan sanksi hukum sesuai aturan konservasi.
Karena itu, pastikan selalu mengikuti jalur resmi demi keselamatan dan kelestarian gunung.
Jalur Resmi via Cibodas
Jalur Pendakian Gede Pangrango via Cibodas dimulai dari Resort Cibodas (Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) dengan jalan setapak menyusuri hutan hujan. Beberapa menit perjalanan, kamu sampai di Telaga Biru (±1.525 m dpl), danau mungil berair kehijauan yang terkenal fotogenik.
Lanjut sedikit akan melintasi Rawa Gayonggong (±1.600 m dpl), semacam jembatan dengan pijakan papan kayu di beberapa titik. Tak jauh dari sana, suara deras air akan terdengar itu tanda kamu sudah dekat dengan Air Terjun Cibeureum. Kemudian melewati percabangan menuju Curug Cibeureum, jika tujuanmu puncak, ikuti jalur utama ke atas.

Selepas percabangan, kamu akan masuk ke zona Rawa Denok I (±1.700 m dpl) dan Rawa Denok II (±1.750 m dpl). Dua rawa ini cukup licin di musim hujan, jadi trekking pole akan terasa berguna. Medan lalu berubah jadi berbatu, ditandai dengan Batu Kukus I (±1.800 m dpl), Batu Kukus II (±1.850 m dpl), dan Batu Kukus III (±1.875 m dpl). Di sinilah tenaga mulai terkuras, karena jalur makin menanjak konsisten.
Setelah itu, kamu akan sampai di area Air Panas (±2.150 m dpl), aliran sungai geothermal dengan belerang. Jalurnya sempit, basah, dan licin, jadi perlu konsentrasi penuh. Sedikit lagi menanjak, kamu tiba di Kandang Batu (±2.250 m dpl), sebuah area lapang berbatu yang sering jadi tempat rehat sebelum menempuh segmen akhir.
Akhirnya, jalur akan membawa kamu ke Kandang Badak (±2.400 m dpl). Spot ini jadi basecamp utama sekaligus titik percabangan: ke Puncak Gede (±2.958 m dpl) lewat jalur curam Tanjakan Rantai (Tanjakan Setan) atau ke Puncak Pangrango (±3.019 m dpl).
Jalur Resmi via Gunung Putri
Pendakian Gunung Gede Pangrango via Gunung Putri bermula dari gerbang Gunung Putri pada ±1.500 m dpl. Di awal trek langsung dibawa menanjak menuju spot pertama Tanah Merah (±1.750 m dpl), area dengan tanah merah khas yang sering jadi titik awal pemanasan. Lanjut perjalanan, kamu akan mencapai Legok Leunca (±1.900 m), dataran kecil yang memberi ruang sejenak menarik napas.

Checkpoint selanjutnya adalah Buntut Lutung (±2.250 m) yang merupakan zona vegetasi pegunungan. Gaskan lagi kamu akan sampai di Lawang Saketeng (±2.450 m): semacam “gerbang batu” yang menandai transisi ke zona terjal dan berbatu.
Dari Lawang Saketeng, perjalanan menapaki jalur akan membawa kamu ke Simpang Maleber (±2.675 m) pertigaan jalur sebelum Suryakencana, di mana arah ke dataran luas padang edelweiss akan terbuka. Jalur kemudian mengarah ke Alun-alun Suryakencana Timur (±2.750 m), hamparan padang luas nan terbuka, favorit pendaki untuk camping atau menikmati pemandangan. Bagian barat padang itu dikenal sebagai Alun-alun Suryakencana Barat, di ketinggian yang serupa, namun jalurnya menyusuri tepian dataran.
Setelah melampaui Suryakencana, jalan menanjak berbatu akan membimbing pendaki ke Puncak Gede (±2.962 m). Di titik ini, bagi yang melanjutkan ke Pangrango, jalur menyambung lewat Tanjakan Rantai (Tanjakan Setan) (±2.650 m) lalu menurun ke Kandang Badak (±2.400 m) sebelum menapaki jalur menuju Puncak Pangrango (±3.020 m).
Jalur Resmi via Selabintana
Pendakian via Jalur Selabintana dimulai dari Resort Selabintana (±1.100 m dpl) di kawasan hutan Sukabumi. Ini adalah titik awal terendah dari ketiga jalur resmi, sehingga otomatis jadi jalur terpanjang. Sejak langkah awal, suasana terasa berbeda: hutan masih rapat, jalur sepi, dan kesan alami sangat dominan.
Setelah beberapa jam perjalanan akan membawa kamu ke Cigeber (±1.800 m dpl). Medannya masih landai menanjak dengan kontur tanah hutan. Spot ini biasanya dijadikan tempat istirahat singkat, sambil mengatur napas sebelum tanjakan berikutnya.

Perjalanan menyusuri hutan rapat akan membawa kamu sampai di Cileutik (±2.350 m dpl). Jalurnya makin curam, akar dan tanah lembap mulai mendominasi trek. Karena jaraknya lumayan panjang dari Cigeber, banyak pendaki berhenti agak lama di sini, bahkan ada yang makan siang sebelum melanjutkan.
Dari Cileutik, jalur terus menanjak hingga sampai ke Simpang Gumuruh (±2.700 m dpl). Kontur lebih berat, dengan tanjakan panjang yang menguras tenaga. Simpang ini jadi penanda kamu mulai meninggalkan hutan bawah menuju zona vegetasi lebih tinggi.
Selepas Gumuruh, akhirnya keluar ke ruang terbuka Alun-Alun Suryakencana Barat (±2.750 m dpl). Hamparan padang luas dipenuhi bunga edelweiss, salah satu highlight utama Gunung Gede. Karena luas dan relatif datar, spot ini populer dijadikan area camping, terutama bagi pendaki yang datang dari Selabintana dengan perjalanan panjang.
Dari Suryakencana Barat, pendaki masih harus menempuh jalur berbatu menanjak ±1,5–2 jam untuk sampai ke Puncak Gede (±2.962 m dpl). Dari sini, panorama kawah Gede yang megah terlihat jelas, dengan jalur terbuka yang menantang.
Bagi pendaki yang ingin melanjutkan ke Pangrango, jalurnya akan menurun ke arah Tanjakan Rantai (Tanjakan Setan) (±2.650 m dpl) lalu turun lagi ke Kandang Badak (±2.400 m dpl), basecamp utama yang juga menjadi simpul dengan jalur Cibodas dan Putri. Dari Kandang Badak, perjalanan menuju Puncak Pangrango (±3.020 m dpl) masih memakan waktu 3–4 jam, menembus hutan lebat hingga tiba di padang edelweiss Mandalawangi sebelum summit.
Karakter jalur Selabintana: paling panjang, paling sepi, tapi juga paling alami. Cocok untuk pendaki berpengalaman atau yang ingin ekspedisi dengan suasana hutan masih perawan.
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Gede Pangrango
Durasi pendakian di tiap jalur berbeda, tergantung rute dan karakter medannya. Perkiraan waktu ini penting untuk gambaran pendaki sebelum memilih jalur, mengatur tenaga, hingga menentukan titik camp. Estimasi berikut diambil dari peta resmi TNGGP dan pengalaman lapangan pendaki, dengan asumsi kecepatan normal serta istirahat wajar.
Jalur Cibodas
- Gerbang Cibodas → Kandang Badak : ±6 – 7 jam
(melewati Telaga Biru, Rawa Gayonggong, Rawa Denok I/II, Batu Kukus I–III, Air Panas, Kandang Batu) - Kandang Badak → Puncak Gede : ±1,5 – 2 jam
- Kandang Badak → Puncak Pangrango : ±3 – 4 jam
- Total: 7,5 – 9 jam ke Gede, 9 – 11 jam ke Pangrango
Jalur Gunung Putri
- Gerbang Putri → Puncak Gede : ±6,5 – 8 jam
(melewati Tanah Merah, Legok Leunca, Buntut Lutung, Lawang Saketeng, Simpang Maleber, Suryakencana Timur/Barat) - Jika lanjut ke Pangrango:
dari Puncak Gede → Tanjakan Setan → Kandang Badak : ±1 – 1,5 jam turun
lalu Kandang Badak → Puncak Pangrango : ±3 – 4 jam naik - Total: 6,5 – 8 jam ke Gede, 9 – 11 jam ke Pangrango
Jalur Selabintana
- Gerbang Selabintana → Suryakencana Barat : ±8 – 9 jam
(melewati Cigeber, Cileutik, Simpang Gumuruh) - Suryakencana Barat → Puncak Gede : ±1,5 – 2 jam
- Jika lanjut ke Pangrango:
dari Puncak Gede → Tanjakan Setan → Kandang Badak : ±1 – 1,5 jam turun
lalu Kandang Badak → Puncak Pangrango : ±3 – 4 jam naik - Total: 9,5 – 11 jam ke Gede, 12 – 14 jam ke Pangrango
Kesimpulan
Gunung Gede Pangrango memberi pilihan pendakian yang jelas lewat 3 jalur resmi TNGGP. Setiap jalur punya karakter unik:
- Putri yang singkat tapi menanjak,
- Cibodas dengan banyak spot alam dan fasilitas,
- Selabintana yang panjang dan sepi, serta cabang menuju Pangrango bagi yang ingin pengalaman lebih tenang.
Ingat, jalur lain di luar ketiga itu ilegal dan berbahaya. Dengan mengikuti jalur resmi, pendaki bukan hanya menjaga keselamatan diri, tapi juga membantu melestarikan Gunung Gede Pangrango.
Ulasan ini disusun berdasarkan informasi pada peta yang dirilis TNGGP, lihat peta lengkap di website resmi TNGGP. Link alternatif: Peta Jalur Pendakian TNGGP.
[infogepang_highlight]