10 Fakta Unik Gunung Gede Pangrango yang Jarang Diketahui Pendaki

Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung paling populer di Jawa Barat. Terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), gunung ini menawarkan keindahan alam, sejarah panjang, flora-fauna langka, hingga legenda mistis yang masih dipercaya hingga sekarang. Tidak heran jika ribuan pendaki setiap tahun memilih Gunung Gede sebagai destinasi utama.

Tapi, di balik kepopulerannya, banyak hal unik tentang Gunung Gede yang jarang diketahui. Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Gunung Gede Pangrango yang bisa menambah wawasan sekaligus membuat perjalananmu lebih bermakna.

1. Gunung Api Aktif dengan Kawah Dramatis

Gunung Gede adalah gunung api aktif dengan ketinggian 2.958 mdpl. Erupsi terakhir tercatat pada tahun 1957. Hingga kini, Kawah Ratu masih menunjukkan aktivitas berupa asap belerang dan solfatara. Meski aman didaki, kawasan kawah ini mengingatkan bahwa Gunung Gede tetap bagian dari cincin api vulkanik Indonesia.

fakta unik gunung gede pangrango
Kepulan asap belerang dari Kawah Gunung Gede

2. Bagian dari Cagar Biosfer UNESCO

Sejak 1977, Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai bagian dari Cibodas Biosphere Reserve UNESCO. Hal ini menegaskan pentingnya kawasan ini dalam menjaga keanekaragaman hayati dunia. Bersama hutan tropis pegunungan di sekitarnya, TNGGP berperan sebagai “paru-paru Jawa Barat”.

3. Taman Nasional Tertua di Indonesia

Kawasan ini awalnya ditetapkan sebagai Cagar Alam Cibodas pada tahun 1889, menjadikannya salah satu kawasan konservasi tertua di Asia Tenggara. Pada 1980, statusnya ditingkatkan menjadi Taman Nasional, sekaligus menjadi salah satu yang pertama di Indonesia.

4. Ketinggian Kembar: Gede 2.958 mdpl & Pangrango 3.019 mdpl

Banyak yang mengira Gunung Gede adalah puncak tertinggi di kawasan ini. Faktanya, Gunung Pangrango sedikit lebih tinggi dengan ketinggian 3.019 mdpl. Namun, jalur ke puncak Gede lebih populer karena pemandangan kawah aktif dan sunrise spektakuler.

5. Habitat Satwa Langka Jawa

TNGGP adalah rumah bagi berbagai satwa endemik dan langka. Beberapa di antaranya:

  • Owa Jawa (Hylobates moloch) – primata endemik dengan status terancam punah.
  • Surili (Presbytis comata) – monyet ekor panjang khas Jawa Barat.
  • Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) – burung garuda, lambang negara Indonesia.
  • Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) – predator puncak yang populasinya terus diawasi.

6. Surga Flora: Edelweiss, Rasamala, hingga Kantong Semar

Alun-alun Surya Kencana dikenal sebagai padang edelweiss terbesar di Jawa, dengan luas ±50 hektar. Selain bunga abadi, Gunung Gede juga kaya dengan hutan tropis pegunungan yang dipenuhi Rasamala, Puspa, dan bahkan tanaman unik seperti Kantong Semar.

7. Jalur Pendakian Paling Populer di Jawa Barat

Gunung Gede punya tiga jalur resmi: Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Jalur Cibodas populer untuk pemula karena akses mudah dan melewati objek wisata seperti Air Terjun Cibeureum. Jalur Putri lebih cepat menuju Surya Kencana, sedangkan Selabintana adalah jalur terpanjang dengan hutan alami.

Setiap jalur punya tantangan sendiri, dan semua dikelola dengan sistem booking online via situs resmi TNGGP. Kuota pendakian dibatasi ±600 orang per hari.

8. Legenda Mistis: Surya Kencana & Pantangan Mendaki

Selain keindahan alam, Gunung Gede juga sarat dengan legenda. Konon, Alun-alun Surya Kencana adalah kerajaan gaib yang dijaga Eyang Suryakencana, keturunan Prabu Siliwangi. Banyak pendaki percaya pantangan: tidak boleh berkata kasar, meremehkan alam, atau memetik edelweiss. Jika melanggar, dipercaya bisa mendapat gangguan gaib.

kabut surya kencana gunung gede
Kabut di Alun-alun Suryakencana, nuansa mistis kian terasa

9. Air Terjun Cibeureum, Ikon Wisata Keluarga

Terletak di jalur Cibodas, Air Terjun Cibeureum setinggi ±50 meter menjadi ikon wisata keluarga. Perjalanan ke air terjun ini relatif mudah, hanya ±2 km dari pintu masuk Cibodas. Selain pemandangan indah, ada lumut merah langka yang hanya tumbuh di kawasan ini.

10. Spot Sunrise Spektakuler

Dari puncak Gunung Gede, pendaki bisa menyaksikan sunrise yang luar biasa indah. Di hari cerah, panorama memperlihatkan Gunung Pangrango, Gunung Salak, bahkan Semeru di kejauhan. Inilah yang membuat puncak Gede selalu jadi favorit fotografer alam dan pemburu matahari terbit.

Kesimpulan

Gunung Gede Pangrango bukan hanya gunung untuk didaki, tetapi juga kaya sejarah, legenda, flora-fauna, dan nilai konservasi. Dengan 10 fakta unik di atas, jelas bahwa Gunung Gede adalah destinasi lengkap yang memadukan keindahan alam, budaya, dan edukasi lingkungan.

Jika kamu berencana mendaki atau berwisata ke kawasan ini, jangan lupa untuk mematuhi aturan TNGGP, menjaga kelestarian alam, dan menghormati tradisi lokal. Dengan begitu, Gunung Gede akan tetap lestari dan bisa dinikmati generasi berikutnya.


FAQ Fakta Gunung Gede Pangrango

1. Kapan Gunung Gede terakhir meletus?

Letusan terakhir tercatat tahun 1957. Saat ini, kawah masih aktif namun tidak ada tanda erupsi besar.

2. Apakah Gunung Gede aman untuk pendaki pemula?

Cocok untuk pemula, terutama melalui jalur Cibodas. Meski begitu, tetap perlu persiapan fisik dan logistik.

3. Flora dan fauna apa saja yang dilindungi di TNGGP?

Edelweiss, Rasamala, Puspa, Owa Jawa, Surili, Elang Jawa, dan Macan Tutul Jawa termasuk yang dilindungi.

4. Bagaimana cara booking pendakian Gunung Gede?

Semua booking dilakukan online melalui situs resmi gedepangrango.org dengan kuota terbatas.

5. Apakah benar ada mitos mistis di Gunung Gede?

Ya, salah satunya legenda Surya Kencana dan pantangan mendaki. Meski bersifat mitos, nilai moralnya tetap relevan.